Open post

Faktor yang Membuat Dress Watch 1920 Memiliki Nilai Jual Tinggi

Dress watch dari era 1920-an memiliki daya tarik tersendiri di kalangan kolektor dan pecinta jam tangan klasik. Desainnya yang elegan, mekanisme presisi, serta nilai historisnya menjadikannya lebih dari sekadar alat penunjuk waktu, jam tangan ini adalah bagian dari warisan budaya dan seni. 

Namun, tidak semua dress watch dari era tersebut memiliki nilai jual tinggi. Ada beberapa faktor yang membuat jam tangan dari tahun 1920 begitu bernilai di pasar koleksi saat ini. Artikel ini akan membahas faktor-faktor utama yang memengaruhi harga dan daya tarik dress watch dari era tersebut.

1. Sejarah dan Asal-Usul Merek

Salah satu faktor utama yang menentukan nilai jual sebuah dress watch dari tahun 1920 adalah mereknya. Beberapa merek ternama seperti Patek Philippe, Vacheron Constantin, Rolex, Cartier, dan Jaeger-LeCoultre dikenal dengan warisan craftsmanship mereka yang luar biasa. Merek-merek ini memiliki reputasi dalam memproduksi jam tangan berkualitas tinggi dengan desain yang timeless.

Sebagai contoh, Patek Philippe pada tahun 1920 sudah dikenal dengan inovasi dalam pembuatan jam tangan dengan komplikasi yang kompleks, sementara Cartier terkenal dengan desain ikonik seperti Tank yang pertama kali diperkenalkan pada 1917 dan semakin populer di tahun 1920-an. Sebuah dress watch dari merek-merek ini cenderung memiliki nilai jual lebih tinggi dibandingkan jam tangan dari merek yang kurang dikenal.

2. Desain Elegan dan Material Premium

Dress watch dari era 1920 memiliki ciri khas desain yang sederhana namun sangat elegan. Pada periode ini, bentuk jam tangan mulai beralih dari model saku ke model pergelangan tangan, mencerminkan tren mode yang lebih praktis dan modern. Beberapa karakteristik desain yang menambah nilai jualnya antara lain:

  • Casing tipis dan ramping: 

Dress watch dari tahun 1920 sering kali memiliki casing yang tipis untuk memberikan tampilan yang lebih formal dan elegan.

  • Bentuk kotak atau persegi panjang: 

Model seperti Cartier Tank memiliki desain khas dengan bentuk kotak yang terinspirasi dari kendaraan lapis baja pada Perang Dunia I.

  • Dial minimalis: 

Umumnya memiliki angka Romawi atau Arab dengan tampilan sederhana dan mudah dibaca.

  • Material berkualitas tinggi: 

Banyak dress watch dari tahun 1920 dibuat dengan bahan seperti emas 18K, platinum, atau perak sterling.

Jam tangan dengan material emas atau platinum jelas memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang berbahan dasar baja atau logam biasa.

Baca Juga: Apa yang Membuat Mesin Jam Tangan Klasik Swiss Lebih Tahan Lama?

3. Mekanisme dan Keakuratan Mesin Jam

Keunikan dress watch dari tahun 1920 tidak hanya terletak pada desainnya tetapi juga pada mesinnya. Pada era ini, jam tangan mulai menggunakan mekanisme manual-winding yang lebih canggih, dengan tingkat presisi yang tinggi. Beberapa hal yang membuat mekanisme jam dari tahun 1920 bernilai tinggi meliputi:

  • Inovasi dalam movement: 

Jam tangan dari tahun 1920 sering kali memiliki movement buatan tangan dengan tingkat craftsmanship yang sangat tinggi. Beberapa bahkan memiliki komplikasi seperti moon phase atau sub-second dial.

  • Ketahanan jangka panjang: 

Mesin jam dari era ini sering kali masih berfungsi dengan baik hingga saat ini, terutama jika dirawat dengan baik.

  • Caliber langka: 

Beberapa dress watch menggunakan caliber tertentu yang hanya diproduksi dalam jumlah terbatas, membuatnya semakin langka dan bernilai tinggi.

4. Kelangkaan dan Produksi Terbatas

Jam tangan klasik dari tahun 1920 yang masih bertahan hingga saat ini jumlahnya sangat terbatas. Banyak dari jam tangan era ini yang sudah hilang, rusak, atau mengalami perbaikan yang mengubah keasliannya. 

Oleh karena itu, jam tangan yang masih dalam kondisi orisinal, terutama yang diproduksi dalam jumlah terbatas, akan memiliki nilai jual yang jauh lebih tinggi.

Sebagai contoh, jam tangan Patek Philippe Ref. 96 yang diproduksi pada era 1920-an dalam jumlah terbatas kini menjadi buruan kolektor dengan harga yang bisa mencapai ratusan ribu dolar di pelelangan.

5. Kondisi dan Keaslian Komponen

Faktor lain yang sangat berpengaruh pada nilai jual dress watch dari tahun 1920 adalah keaslian komponen dan kondisinya. Beberapa aspek yang menjadi perhatian kolektor adalah:

  • Dial asli tanpa restorasi: 

Jam tangan dengan dial asli yang belum pernah mengalami restorasi atau repaint memiliki harga lebih tinggi dibandingkan yang sudah dimodifikasi.

  • Mesin original: 

Movement yang masih asli tanpa penggantian suku cadang akan lebih bernilai.

  • Kelengkapan dokumen: 

Jika jam tangan masih memiliki box dan sertifikat asli, maka nilainya bisa meningkat secara signifikan.

  • Fungsi yang masih optimal: 

Jam tangan yang masih berfungsi dengan baik dan akurat tentu lebih dicari oleh kolektor.

Banyak kolektor yang rela membayar mahal untuk jam tangan yang memiliki keaslian 100%, karena semakin sedikit model yang masih dalam kondisi asli.

6. Popularitas di Pelelangan dan Pasar Koleksi

Salah satu indikator yang menentukan nilai jual dress watch dari tahun 1920 adalah permintaannya di pasar lelang. Beberapa jam tangan dari era ini sering muncul dalam pelelangan besar seperti Christie’s, Sotheby’s, atau Phillips, dengan harga yang terus meningkat setiap tahunnya. Jika sebuah model sering muncul di pelelangan dan mendapatkan penawaran tinggi, maka nilainya di pasar koleksi otomatis ikut naik.

Misalnya, dalam beberapa tahun terakhir, model-model seperti Cartier Tank dan Patek Philippe Calatrava vintage mengalami lonjakan harga yang signifikan di berbagai lelang internasional.

Baca Juga: Mengapa Harga Jam Tangan Klasik Swiss Terus Meningkat?

Salah satu yang paling dicari adalah dress watch dari era 1920-an, yang dikenal dengan desain elegan, detail mewah, dan sejarah panjang yang melekat pada setiap bagiannya. Nilai jualnya yang tinggi bukan hanya karena keunikan desain, tetapi juga material berkualitas serta keterbatasan jumlahnya di pasaran. Jika Anda memiliki dress watch klasik dan ingin memanfaatkannya sebagai aset bernilai, deGadai menawarkan layanan gadai eksklusif dengan proses aman dan penilaian yang transparan. Pastikan koleksi berharga Anda tetap memberikan manfaat finansial tanpa harus berpisah selamanya, kunjungi deGadai sekarang!

Open post

Memahami Perbedaan Movement Swiss dan Amerika di Dress Watch 1920

Pada tahun 1920, industri jam tangan mengalami perkembangan pesat, terutama dalam segmen dress watch, jam tangan dengan desain elegan yang sering digunakan dalam acara formal. Dua negara yang paling berpengaruh dalam produksi jam tangan saat itu adalah Swiss dan Amerika Serikat

Keduanya memiliki pendekatan yang berbeda dalam pembuatan jam, terutama dalam hal movement atau mesin jam, artikel ini akan membahas perbedaan utama antara movement Swiss dan Amerika di dress watch tahun 1920, serta bagaimana perbedaan ini memengaruhi nilai historis dan kolektibilitasnya saat ini.

Sejarah Singkat Industri Jam Tangan di Swiss dan Amerika

Swiss dikenal sebagai pusat industri jam tangan sejak abad ke-18. Kota-kota seperti Geneva dan La Chaux-de-Fonds menjadi rumah bagi banyak pembuat jam tangan terkenal seperti Patek Philippe dan Audemars Piguet. Pada awal abad ke-20, Swiss sudah mendominasi pasar jam tangan dengan standar kualitas tinggi dan inovasi teknis.

Di sisi lain, industri jam tangan Amerika mulai berkembang pesat sejak akhir abad ke-19. Perusahaan seperti Hamilton, Elgin, dan Waltham berfokus pada produksi massal menggunakan teknik manufaktur modern. Amerika Serikat unggul dalam efisiensi produksi dan keakuratan mekanisme, membuat jam tangan mereka populer di kalangan pekerja profesional dan militer.

Perbedaan Movement Swiss dan Amerika di Dress Watch 1920

Perbedaan antara movement Swiss dan Amerika dapat dilihat dari berbagai aspek, termasuk mekanisme, tingkat presisi, desain, dan proses manufaktur.

1. Mekanisme dan Teknologi Movement

  • Movement Swiss:

Movement Swiss pada tahun 1920 umumnya lebih kompleks dan sering kali menggunakan lebih banyak komponen yang dibuat dengan tangan. 

Banyak jam tangan Swiss menggunakan movement mekanis manual-winding dengan jumlah jewel lebih banyak (misalnya 17 hingga 21 jewel), yang berfungsi untuk mengurangi gesekan dan meningkatkan umur mekanisme.

  • Movement Amerika:

Amerika lebih berfokus pada produksi massal dengan menggunakan teknologi manufaktur modern yang memungkinkan produksi jam tangan dalam jumlah besar dengan kualitas yang tetap baik. Movement dari Hamilton, misalnya, terkenal karena keandalannya dalam berbagai kondisi.

Baca Juga: Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Membuat Satu Dial Enamel?

2. Presisi dan Akurasi

  • Movement Swiss:

Jam tangan Swiss lebih dikenal dengan presisi tinggi, sering kali melalui proses regulasi manual oleh pembuat jam berpengalaman. Beberapa movement Swiss bahkan diuji untuk mendapatkan sertifikasi Chronometer, standar keakuratan tertinggi.

  • Movement Amerika:

Meski tidak sepopuler Swiss dalam hal keakuratan kelas atas, banyak movement Amerika pada tahun 1920 dibuat untuk kebutuhan industri dan militer, sehingga tetap memiliki keakuratan tinggi. Hamilton dan Elgin misalnya, terkenal dengan jam tangan railroad-grade, yang sangat akurat untuk kebutuhan transportasi.

3. Desain dan Finishing Movement

  • Movement Swiss:

Swiss memiliki standar finishing yang lebih tinggi dibandingkan Amerika. Banyak movement Swiss dihiasi dengan geneva stripes, anglage (chamfering), dan perlage, yang menambah estetika mesin jam. Selain itu, casing dress watch Swiss umumnya lebih tipis dan lebih elegan.

  • Movement Amerika:

Meskipun finishing movement Amerika tetap berkualitas, mereka lebih berfokus pada efisiensi produksi dibandingkan estetika. Namun, beberapa jam tangan high-grade dari Amerika seperti Hamilton dan Waltham tetap memiliki dekorasi movement yang indah.

4. Filosofi Manufaktur

  • Swiss:

Industri jam Swiss lebih mementingkan kualitas eksklusif, dengan banyak pembuat jam tangan masih menggunakan teknik produksi handcrafted (buatan tangan). Banyak movement Swiss dibuat dalam jumlah terbatas dan disesuaikan untuk pasar mewah.

  • Amerika:

Amerika lebih mengutamakan efisiensi dan produksi massal. Mereka menggunakan teknologi modern dan metode perakitan yang lebih cepat untuk memenuhi permintaan pasar domestik dan global. Hal ini membuat jam tangan Amerika lebih mudah didapat, tetapi juga lebih seragam dalam desain.

Mana yang Lebih Baik?

Pilihan antara movement Swiss dan Amerika di dress watch 1920 sangat tergantung pada preferensi pribadi:

  • Jika Anda mencari jam tangan dengan finishing terbaik, presisi tinggi, dan kolektibilitas eksklusif, maka movement Swiss lebih unggul.
  • Jika Anda mengutamakan keandalan, efisiensi produksi, dan sejarah manufaktur Amerika, maka movement dari merek seperti Hamilton atau Elgin bisa menjadi pilihan yang lebih baik.

Baca Juga: Rekomendasi Jam Tangan Klasik Swiss dengan Harga di Bawah 50 Juta

Era 1920-an menandai perkembangan pesat dalam dunia horologi, terutama dalam desain dress watch yang mencerminkan keanggunan dan presisi teknis. Swiss dengan keunggulan movement yang rumit dan presisi tinggi bersaing dengan Amerika yang menawarkan inovasi praktis dalam jam tangan elegan. 

Bagi kolektor dan pecinta horologi, memahami perbedaan ini bukan hanya soal sejarah, tetapi juga nilai investasi. Jika Anda memiliki dress watch klasik dan ingin memanfaatkannya tanpa harus menjual, deGadai menawarkan solusi gadai yang aman dan terpercaya. Nikmati pinjaman cepat dengan penaksiran profesional untuk jam tangan mewah Anda. Ajukan gadai sekarang dan pertahankan koleksi berharga Anda!

Open post

Harga Dress Watch Klasik 1920 di Pasar Kolektor Saat Ini

Jam tangan klasik dari era 1920-an semakin menarik minat kolektor di seluruh dunia. Dress watch dari periode ini dikenal karena desainnya yang elegan, ramping, dan dibuat dengan keterampilan tinggi oleh pembuat jam ternama. Dengan semakin langkanya jam tangan klasik dari era ini, harga di pasar kolektor pun mengalami kenaikan yang signifikan.

Keunikan Dress Watch Klasik 1920

Dress watch dari tahun 1920-an biasanya memiliki desain minimalis dengan casing yang tipis dan tali kulit berkualitas tinggi. Beberapa jam tangan dari era ini menggunakan material emas, perak, atau platinum, dengan dial berwarna putih atau krem yang menampilkan angka Romawi atau Arab. Mekanisme di dalamnya kebanyakan merupakan manual winding dengan tingkat presisi tinggi, mencerminkan standar tinggi dalam horologi.

Selain itu, beberapa merek terkenal seperti Patek Philippe dan Longines telah memproduksi dress watch ikonik pada masa ini, model dari merek-merek ini sekarang menjadi incaran kolektor karena keanggunan dan nilai sejarahnya.

Harga Dress Watch Klasik 1920 di Pasar Kolektor

Harga dress watch klasik dari tahun 1920-an di pasar kolektor bervariasi tergantung pada merek, kondisi, kelangkaan, dan sejarah kepemilikan. Berikut adalah beberapa estimasi harga berdasarkan merek dan model:

1. Patek Philippe Calatrava 1920-an

Sebagai salah satu merek jam tangan paling prestisius, Patek Philippe memiliki beberapa model dari tahun 1920-an yang masih sangat diminati. Jam tangan ini biasanya dihargai antara IDR 1,2 miliar hingga IDR 3 miliar, tergantung pada kondisi dan kelengkapan dokumen aslinya.

2. Vacheron Constantin Dress Watch 1920-an

Vacheron Constantin, yang dikenal sebagai salah satu pembuat jam tertua di dunia, memiliki koleksi dress watch klasik dari tahun 1920-an yang masih diminati hingga kini. Model yang masih dalam kondisi prima dengan casing emas bisa dijual seharga IDR 700 juta hingga IDR 2 miliar.

3. Longines Vintage Dress Watch 1920-an

Longines juga memproduksi dress watch yang elegan di era 1920-an, model dengan casing stainless steel atau emas 18K sering ditemukan di lelang dengan harga antara IDR 200 juta hingga IDR 700 juta.

4. Cartier Tank 1920-an

Cartier Tank merupakan salah satu dress watch paling terkenal sepanjang masa, model dari tahun 1920-an yang masih berfungsi dengan baik dapat dihargai sekitar IDR 500 juta hingga IDR 1,5 miliar di pasar kolektor.

Baca Juga: Mengenal Faktor yang Mempengaruhi Harga Jam Tangan Sub-Dial Retro

Faktor yang Mempengaruhi Harga

Terdapat beberapa faktor utama yang menentukan harga dress watch klasik dari era 1920-an di pasar kolektor:

Kondisi 

Semakin baik kondisi jam tangan, semakin tinggi nilainya, retakan pada dial atau perbaikan non-orisinal bisa mengurangi harga secara signifikan.

Keaslian 

Jam tangan yang masih memiliki komponen asli dan sertifikat keaslian akan lebih mahal dibandingkan yang telah mengalami banyak penggantian suku cadang.

Kelangkaan 

Model yang diproduksi dalam jumlah terbatas atau memiliki fitur unik lebih dicari oleh kolektor.

Merek 

Brand besar seperti Patek Philippe dan Vacheron Constantin cenderung memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan merek lain.

Sejarah Kepemilikan 

Jika jam tangan pernah dimiliki oleh tokoh terkenal, harganya bisa melonjak jauh di atas harga pasar biasa.

Tren Pasar Kolektor untuk Dress Watch Klasik 1920

Saat ini, permintaan untuk dress watch klasik dari tahun 1920-an terus meningkat. Banyak kolektor muda yang mulai tertarik dengan jam tangan vintage karena keunikan dan nilai sejarahnya.  Selain itu, rumah lelang seperti Sotheby’s dan Christie’s sering kali mencatatkan hasil penjualan yang luar biasa untuk jam tangan dari era ini. 

Sebagai contoh, dalam sebuah lelang di Geneva pada tahun 2023, sebuah Patek Philippe Calatrava dari tahun 1928 terjual dengan harga IDR 3,2 miliar, jauh di atas perkiraan awal.  Hal ini menunjukkan bahwa minat terhadap jam tangan vintage tetap kuat, terutama untuk model-model dengan sejarah dan kondisi yang baik.

Baca Juga: Rekomendasi Jam Tangan Sub-Dial Retro untuk Gaya Formal dan Kasual

Mengoleksi dress watch klasik dari era 1920-an memang memberikan kepuasan tersendiri, terutama dengan nilai sejarah dan keanggunan desainnya yang tak lekang oleh waktu. Namun, seiring berjalannya waktu, ada kalanya kebutuhan mendesak membuat Anda harus mempertimbangkan opsi finansial tanpa harus melepas koleksi berharga tersebut. Di sinilah deGadai hadir sebagai solusi, menawarkan layanan gadai jam tangan mewah dengan proses cepat, aman, dan transparan. Dapatkan pinjaman dengan bunga 0% hingga 100 juta dalam 30 hari hanya di deGadai, solusi cerdas bagi kolektor jam tangan klasik!

Open post

Merek Jam Tangan Klasik yang Populer di Era 1920

Era 1920-an, atau yang sering disebut sebagai “Roaring Twenties,” adalah dekade yang penuh dengan perubahan sosial, budaya, dan teknologi. Setelah Perang Dunia I, popularitas jam tangan mulai meningkat, menggantikan jam saku yang sebelumnya mendominasi pasar. 

Pada dekade ini, jam tangan tidak hanya menjadi alat penunjuk waktu tetapi juga simbol status dan gaya hidup. Beberapa merek ternama yang masih dikenal hingga saat ini mulai membangun reputasi mereka di era ini, berikut adalah beberapa merek jam tangan klasik yang populer pada tahun 1920-an.

1. Rolex

Didirikan pada tahun 1905 oleh Hans Wilsdorf dan Alfred Davis di London, Rolex mulai menarik perhatian di tahun 1920-an. Pada tahun 1926, Rolex meluncurkan Oyster, jam tangan tahan air pertama di dunia. Ini merupakan pencapaian revolusioner dalam dunia horologi karena banyak jam tangan saat itu tidak dirancang untuk menahan air. 

Popularitas Rolex semakin meningkat setelah Mercedes Gleitze, seorang perenang asal Inggris, mengenakan Rolex Oyster saat menyeberangi Selat Inggris pada tahun 1927. Prestasi ini membuktikan daya tahan dan keunggulan teknis Rolex, menjadikannya salah satu merek paling dihormati saat itu.

2. Patek Philippe

Sebagai salah satu merek jam tangan tertua dan paling bergengsi, Patek Philippe sudah memiliki reputasi besar di tahun 1920-an. Didirikan pada tahun 1839, merek ini dikenal dengan desain klasik dan kerumitan mekanisnya. Pada dekade 1920-an, Patek Philippe semakin mengukuhkan posisinya di kalangan bangsawan dan aristokrat Eropa. 

Banyak model jam tangan Patek Philippe dari era ini dibuat dengan desain Art Deco yang khas, yang mencerminkan tren seni dan budaya saat itu. Kualitas pengerjaan yang luar biasa membuat jam tangan mereka menjadi koleksi langka dan bernilai tinggi hingga saat ini.

Baca Juga: Top 5 Jam Tangan Mewah dengan Permintaan Tertinggi di Pasar

3. Cartier

Cartier, yang terkenal sebagai pembuat perhiasan mewah, juga memainkan peran besar dalam evolusi jam tangan di tahun 1920-an. Salah satu model paling ikonik dari era ini adalah Cartier Tank, yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1917 dan menjadi semakin populer di tahun 1920-an. 

Desainnya yang terinspirasi dari bentuk tank militer memiliki estetika yang elegan dan modern. Cartier Tank digunakan oleh banyak tokoh terkenal, termasuk Duke of Windsor dan berbagai selebriti Hollywood pada masa itu. Keunikannya yang abadi membuat Cartier Tank tetap menjadi salah satu desain jam tangan paling legendaris hingga kini.

4. Longines

Longines merupakan merek Swiss yang sudah berdiri sejak tahun 1832 dan dikenal dengan jam tangan presisinya. Pada tahun 1920-an, Longines menjadi pilihan utama bagi para pilot dan atlet karena ketepatan waktu serta daya tahannya. 

Longines juga dikenal sebagai penyedia jam tangan resmi untuk berbagai ajang olahraga internasional. Keunggulan teknisnya menjadikan Longines sebagai merek yang dihormati di dunia horologi, dan jam tangan vintage Longines dari era 1920-an masih menjadi incaran para kolektor.

5. Omega

Omega sudah terkenal sebagai merek jam tangan berkualitas tinggi pada tahun 1920-an. Didirikan pada tahun 1848, Omega menjadi pilihan bagi banyak profesional, termasuk para perwira militer dan atlet. 

Pada dekade ini, Omega mulai mengembangkan model-model dengan daya tahan tinggi dan akurasi yang luar biasa. Reputasinya sebagai jam tangan yang andal membuat Omega terus berkembang dan menjadi merek yang terkenal hingga sekarang.

Baca Juga: Tips Berburu Jam Tangan Langka untuk Investasi Jangka Panjang

Merek-merek legendaris seperti Rolex, Patek Philippe, dan Longines muncul sebagai pionir, menghadirkan arloji dengan detail mewah yang tetap bernilai tinggi hingga kini. Jika Anda memiliki jam tangan klasik warisan atau koleksi pribadi, deGadai menawarkan solusi gadai eksklusif dengan proses aman dan transparan, sehingga Anda bisa mendapatkan dana tanpa harus menjual aset berharga. Kunjungi deGadai sekarang dan manfaatkan nilai investasi jam tangan klasik Anda dengan cara yang lebih fleksibel!

Open post

Dampak Era Art Deco pada Desain Dress Watch 1920

Era Art Deco, yang berkembang pesat pada tahun 1920-an hingga 1930-an, memberikan pengaruh besar pada dunia desain, termasuk dalam industri jam tangan. Gaya ini dikenal dengan karakteristiknya yang mengutamakan bentuk geometris, garis tegas, simetri, serta penggunaan material dan teknik inovatif. 

Salah satu aspek desain jam tangan yang paling terpengaruh oleh Art Deco adalah dress watch, yaitu jam tangan formal yang dirancang dengan elegan dan minimalis untuk dipadukan dengan pakaian resmi.

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana era Art Deco memengaruhi desain dress watch pada tahun 1920, termasuk bentuk casing, tampilan dial, material, serta brand-brand yang menjadi pelopor dalam tren ini.

1. Art Deco dan Perubahan dalam Desain Dress Watch

Sebelum era Art Deco, jam tangan cenderung memiliki desain yang klasik dan sering kali berbentuk bulat dengan ornamen yang rumit. Namun, dengan munculnya pengaruh Art Deco, terjadi pergeseran besar dalam desain dress watch yang berfokus pada kesederhanaan geometris dan elemen futuristik.

a. Bentuk Geometris yang Kuat

Art Deco terkenal dengan kecenderungan terhadap bentuk kotak, persegi panjang, serta siluet simetris. Hal ini tercermin dalam desain dress watch pada tahun 1920, di mana banyak jam tangan mulai mengadopsi casing berbentuk persegi panjang atau tonneau (oval membulat) dibandingkan bentuk bulat tradisional. 

Desain ini memberikan kesan modern dan stylish, sejalan dengan gaya berpakaian formal yang berkembang pada masa itu. Salah satu contoh paling ikonik dari pengaruh ini adalah Cartier Tank, yang diperkenalkan pada tahun 1917 tetapi semakin populer di tahun 1920-an. 

Desainnya yang terinspirasi dari bentuk tank Perang Dunia I memiliki siluet tegas dengan garis lurus dan sisi paralel, menjadikannya contoh utama dari estetika Art Deco dalam dunia jam tangan.

b. Dial yang Simpel, Elegan, dan Berani

Ciri khas lain dari era ini adalah penggunaan angka Arab atau angka Romawi yang besar, indeks berbentuk batang, serta motif sunburst atau guilloché. Warna dial sering kali dibuat kontras, seperti putih, perak, atau hitam dengan jarum dan angka berwarna emas atau biru.

Selain itu, beberapa dress watch juga menggunakan dekorasi geometris pada dial, seperti pola simetris atau desain segitiga yang memberikan kesan mewah namun tetap modern. 

Jaeger-LeCoultre Reverso, yang diluncurkan pada tahun 1931 tetapi sangat dipengaruhi oleh tren Art Deco 1920-an, menampilkan casing persegi panjang yang dapat dibalik dengan pola garis-garis yang khas.

Baca Juga: Mengenali Ciri-Ciri Pergerakan Mesin pada Jam Tangan Mewah Asli

2. Material Mewah dan Inovatif

Era Art Deco juga membawa perubahan dalam penggunaan material pada dress watch. Sebelumnya, jam tangan lebih sering menggunakan emas kuning, tetapi dalam era ini, terdapat eksplorasi lebih lanjut terhadap berbagai bahan, seperti:

  • Platina dan Emas Putih: Banyak dress watch mulai dibuat dengan platina atau emas putih karena memberikan tampilan lebih modern dan elegan dibandingkan emas kuning yang lebih tradisional.
  • Enamel dan Lacquered Dial: Dial jam sering kali dilapisi enamel atau menggunakan teknik lacquer untuk memberikan efek glossy dan lebih tahan lama.
  • Batu Permata: Beberapa dress watch mewah menampilkan hiasan berlian atau batu permata pada casing atau indeks angka sebagai sentuhan glamor yang selaras dengan era kemewahan Art Deco.

3. Brand-Brand Ikonik dengan Desain Art Deco

Banyak merek jam tangan mewah yang mengambil inspirasi dari gaya Art Deco dalam desain dress watch mereka. Beberapa yang paling berpengaruh antara lain:

a. Cartier

Cartier menjadi salah satu pelopor utama dalam desain jam tangan Art Deco. Model Cartier Tank yang legendaris memiliki siluet khas dengan bezel tegas dan dial minimalis, menjadikannya dress watch yang elegan dan sangat sesuai dengan estetika tahun 1920-an.

b. Jaeger-LeCoultre

Jaeger-LeCoultre memperkenalkan Reverso sebagai jam tangan yang dapat dibalik, dirancang khusus untuk pemain polo tetapi menjadi ikon dress watch dengan desain Art Deco yang khas.

c. Patek Philippe

Patek Philippe juga mulai mengadopsi elemen Art Deco dalam beberapa dress watch mereka pada periode ini, dengan desain persegi panjang yang minimalis tetapi tetap mewah.

4. Pengaruh Art Deco terhadap Dress Watch di Masa Kini

Warisan Art Deco dalam desain dress watch tetap bertahan hingga saat ini. Banyak merek jam tangan masih mengambil inspirasi dari bentuk dan elemen desain yang lahir pada era ini. 

Dress watch modern seperti Cartier Tank dan Patek Philippe Gondolo masih mempertahankan garis-garis tegas dan bentuk geometris yang menjadi ciri khas Art Deco.

Bahkan, beberapa merek independen juga mengadopsi kembali desain khas tahun 1920-an dalam koleksi dress watch mereka, menggabungkan teknologi modern dengan estetika klasik yang abadi.

Baca Juga: Tips Memilih Jam Tangan Mewah yang Dijamin Asli dan Berkualitas

Era Art Deco pada 1920-an menghadirkan revolusi dalam desain dress watch, menggabungkan keanggunan geometris dengan material mewah seperti emas putih dan berlian. Gaya khas ini tidak hanya menjadi simbol status pada masanya, tetapi juga tetap diminati oleh kolektor dan pecinta jam tangan klasik hingga kini. Jika Anda memiliki dress watch bernilai sejarah dan ingin memanfaatkannya tanpa harus menjualnya, deGadai menawarkan layanan gadai eksklusif dengan proses aman dan transparan. Segera kunjungi deGadai dan jadikan koleksi jam tangan klasik Anda sebagai aset yang tetap bernilai!

Open post

Bagaimana Dress Watch 1920 Mempengaruhi Desain Jam Tangan Modern?

Dalam dunia horologi, dress watch adalah kategori jam tangan yang mengedepankan estetika elegan dan kesederhanaan. Dress watch era 1920-an menjadi salah satu tonggak sejarah yang sangat berpengaruh terhadap desain jam tangan modern. Lantas, bagaimana pengaruh desain jam tangan dari era tersebut terhadap model saat ini? Mari kita telusuri lebih dalam.

Era 1920: Lahirnya Keanggunan dalam Horologi

Tahun 1920-an adalah masa ketika jam tangan mulai menggantikan popularitas jam saku, terutama di kalangan pria. Pada masa ini, desain dress watch mulai berkembang dengan ciri khas utama seperti:

Casing tipis dan elegan

Berbeda dengan jam tangan militer yang cenderung tebal dan kokoh, dress watch memiliki profil lebih ramping untuk menyesuaikan dengan pakaian formal.

Dial minimalis

Dress watch dari era ini sering kali menampilkan angka Romawi atau indeks batang dengan desain yang sederhana dan mudah dibaca.

Baca Juga: Trik Membersihkan Jam Tangan Otomatis Tanpa Merusak Lapisan Pelindungnya

Bahan premium

Banyak dress watch dari tahun 1920-an dibuat dengan bahan emas kuning atau putih, memberikan kesan mewah.

Tali kulit klasik

Kebanyakan dress watch pada masa itu menggunakan tali kulit berkualitas tinggi, sering kali dalam warna hitam atau coklat untuk kesan yang lebih formal.

Beberapa merek jam tangan yang mendominasi era ini adalah Patek Philippe dan Cartier. Salah satu model ikonik dari era ini adalah Cartier Tank, yang diperkenalkan pada 1917 dan semakin populer di tahun 1920-an dengan desain persegi panjangnya yang unik.

Transformasi Dress Watch ke Era Modern

Seiring berjalannya waktu, konsep dress watch terus berkembang. Desain dari tahun 1920-an memberikan banyak pengaruh terhadap jam tangan modern, baik dalam bentuk yang lebih klasik maupun reinterpretasi dengan sentuhan kontemporer. Berikut beberapa aspek utama yang tetap bertahan hingga kini:

1. Desain Minimalis dan Elegan

Jam tangan modern seperti Jaeger-LeCoultre Master Ultra Thin atau Audemars Piguet Jules Audemars masih mengadopsi desain tipis dengan tampilan sederhana. Elemen dial bersih, dengan indeks tipis atau angka Romawi, tetap menjadi ciri khas dress watch modern.

2. Ukuran yang Proporsional

Pada 1920-an, dress watch memiliki diameter kecil, sekitar 30-35 mm, yang sesuai dengan tren saat itu. Sementara jam tangan modern umumnya berukuran lebih besar (38-42 mm), namun tetap mempertahankan proporsi ramping agar nyaman dipakai di bawah manset kemeja.

3. Material Berkualitas Tinggi

Banyak jam tangan modern masih menggunakan bahan premium seperti emas, platinum, atau stainless steel berkualitas tinggi. Patek Philippe misalnya, masih memproduksi dress watch dengan material mulia seperti yang dilakukan sejak 1920-an.

4. Komplikasi Sederhana dan Fungsional

Dress watch umumnya tidak memiliki banyak komplikasi seperti chronograph atau GMT. Sebagai gantinya, model modern sering menampilkan fitur-fitur klasik seperti small seconds, moon phase, atau power reserve indicator untuk tetap menjaga tampilan yang bersih dan elegan.

5. Penggunaan Strap Kulit

Walaupun beberapa dress watch modern kini hadir dengan bracelet metal, sebagian besar masih mempertahankan tali kulit sebagai pilihan utama. Tali kulit memberikan sentuhan klasik yang selalu relevan, mencerminkan gaya dari jam tangan tahun 1920-an.

Baca Juga: 5 Jam Tangan Titanium Paling Stylish di Tahun Ini

Gaya elegan dress watch tahun 1920 telah menjadi fondasi desain jam tangan modern, menginspirasi banyak brand untuk menciptakan model dengan sentuhan klasik dan kemewahan abadi. Tak heran jika jam tangan dengan desain vintage tetap memiliki nilai tinggi, baik sebagai aksesori maupun investasi. Jika Anda memiliki dress watch klasik dan ingin memanfaatkan nilainya tanpa harus menjualnya, deGadai menawarkan solusi gadai aman dan fleksibel dengan proses cepat serta transparan. Segera kunjungi deGadai dan jadikan jam tangan klasik Anda sebagai aset finansial yang menguntungkan!

Open post

Mengenal Faktor yang Mempengaruhi Harga Jam Tangan Sub-Dial Retro

Salah satu jenis jam yang banyak diminati adalah jam tangan dengan desain sub-dial retro. Sub-dial adalah tampilan kecil dalam dial utama yang biasanya digunakan untuk fungsi tambahan seperti chronograph, detik berjalan, atau zona waktu kedua. 

Model jam tangan ini memiliki daya tarik tersendiri, terutama bagi penggemar desain klasik. Namun, harga jam tangan sub-dial retro bisa sangat bervariasi, tergantung pada beberapa faktor utama. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi harga jam tangan sub-dial retro.

1. Merek dan Reputasi Brand

Merek merupakan faktor utama yang sangat mempengaruhi harga sebuah jam tangan. Brand dengan reputasi tinggi seperti Rolex, Omega, dan Patek Philippe umumnya memiliki harga yang jauh lebih mahal dibandingkan merek yang kurang dikenal. 

Hal ini disebabkan oleh sejarah panjang, kualitas tinggi, serta status eksklusif yang melekat pada merek-merek tersebut. Sebaliknya, jam tangan dari merek yang kurang populer atau baru berkembang biasanya memiliki harga yang lebih terjangkau, meskipun desainnya mirip.

2. Material yang Digunakan

Material yang digunakan dalam pembuatan jam tangan juga memainkan peran penting dalam menentukan harga. Jam tangan sub-dial retro yang dibuat dari emas murni, platinum, atau titanium tentu memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan yang terbuat dari stainless steel atau kuningan. 

Selain itu, jenis kaca yang digunakan pada dial juga mempengaruhi harga. Kaca safir, yang tahan gores dan lebih awet, cenderung lebih mahal dibandingkan kaca mineral atau akrilik.

3. Mesin (Movement) Jam

Movement atau mesin penggerak jam tangan merupakan faktor utama dalam menentukan nilai sebuah jam. Terdapat tiga jenis movement utama yang biasa digunakan:

  • Quartz – Menggunakan baterai dan cenderung lebih murah karena lebih mudah diproduksi.
  • Automatic (Mekanis Otomatis) – Menggunakan rotor untuk mengisi daya secara otomatis saat dikenakan, biasanya lebih mahal karena kompleksitas mekanismenya.
  • Manual (Mekanis Manual) – Mengharuskan pemilik untuk memutar crown secara berkala, biasanya lebih dihargai dalam dunia kolektor karena aspek tradisionalnya.

Jam tangan sub-dial retro dengan movement mekanis cenderung lebih mahal dibandingkan quartz karena kerumitan dan seni pembuatan mesinnya.

4. Tingkat Kelangkaan dan Kolektibilitas

Jam tangan edisi terbatas atau vintage memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan model produksi massal. Jika suatu model jam tangan diproduksi dalam jumlah terbatas atau berasal dari era tertentu yang kini sulit ditemukan, harganya akan cenderung meningkat seiring waktu. 

Kolektor sering berburu jam tangan sub-dial retro yang memiliki sejarah unik, misalnya yang pernah dipakai oleh tokoh terkenal atau memiliki hubungan dengan peristiwa bersejarah.

Baca Juga: Kesalahan Umum dalam Menyimpan Jam Tangan Kulit yang Bikin Berjamur

5. Kondisi Jam Tangan

Kondisi fisik jam tangan sangat berpengaruh terhadap harga jualnya. Jam tangan yang masih dalam kondisi prima, lengkap dengan kotak asli dan surat-surat keaslian, memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan jam yang sudah mengalami banyak perbaikan atau modifikasi. 

Goresan pada casing, perubahan warna dial, atau kerusakan pada movement dapat menurunkan nilai jual jam tersebut.

6. Kompleksitas Fitur Tambahan

Jam tangan sub-dial retro dengan fitur tambahan seperti chronograph, kalender, fase bulan, atau zona waktu kedua cenderung lebih mahal dibandingkan model sederhana. 

Setiap fitur tambahan memerlukan teknologi dan keahlian yang lebih tinggi dalam proses pembuatannya, yang tentunya meningkatkan harga jual jam tersebut.

7. Popularitas dan Tren Pasar

Tren di dunia horologi juga memiliki pengaruh besar terhadap harga jam tangan sub-dial retro. Model yang sedang naik daun di kalangan kolektor atau fashion enthusiast akan mengalami kenaikan harga, terutama jika dipromosikan oleh influencer atau selebriti. 

Sebaliknya, model yang kurang populer atau tidak lagi diminati bisa mengalami penurunan harga meskipun memiliki spesifikasi yang baik.

8. Negara Asal Produksi

Negara tempat jam tangan diproduksi juga berpengaruh pada harga jualnya. Jam tangan Swiss terkenal karena standar kualitas yang tinggi dan craftsmanship yang mendetail, sehingga biasanya lebih mahal dibandingkan jam tangan buatan negara lain. 

Sementara itu, jam tangan yang diproduksi di Jepang seperti Seiko menawarkan kualitas yang baik dengan harga yang lebih terjangkau.

9. Pasar dan Distribusi

Sistem distribusi dan strategi pemasaran juga mempengaruhi harga jam tangan, produk yang dijual secara eksklusif melalui butik resmi atau hanya tersedia di negara tertentu cenderung lebih mahal. Sebaliknya, jam tangan yang tersedia secara luas melalui berbagai retailer biasanya memiliki harga yang lebih kompetitif.

Baca Juga: “Mengenal Grade Titanium dalam Jam Tangan: Apa Bedanya?”

Jam tangan sub-dial retro memiliki daya tarik tersendiri bagi para kolektor dan pecinta horologi, terutama karena desain klasiknya yang unik dan nilai sejarah yang melekat. Faktor seperti material, mekanisme, kelangkaan, serta kondisi jam sangat mempengaruhi harganya di pasar. Jika Anda memiliki jam tangan sub-dial retro dan ingin memanfaatkannya tanpa harus menjualnya, deGadai menawarkan solusi gadai eksklusif dengan proses aman dan transparan. Segera kunjungi deGadai dan dapatkan pinjaman dengan jaminan jam tangan berharga Anda!

Open post

5 Alasan Mengapa Jam Tangan Sub-Dial Retro Bisa Jadi Investasi Masa Depan

Di era modern yang serba digital ini, jam tangan bukan lagi sekadar alat untuk menunjukkan waktu. Bagi banyak orang, jam tangan telah menjadi simbol status, gaya hidup, hingga instrumen investasi jangka panjang. 

Salah satu jenis jam tangan yang belakangan semakin populer adalah jam tangan dengan desain sub-dial retro. Dengan kombinasi antara estetika klasik dan teknologi canggih, jam tangan ini tidak hanya terlihat elegan tetapi juga memiliki nilai investasi yang menjanjikan di masa depan. 

Berikut adalah lima alasan mengapa jam tangan sub-dial retro layak dipertimbangkan sebagai aset investasi.

1. Desain Klasik yang Abadi

Salah satu daya tarik utama jam tangan sub-dial retro adalah desainnya yang klasik dan timeless, gaya retro selalu memiliki tempat tersendiri di hati para pecinta mode karena mampu menghadirkan nostalgia tanpa kehilangan sentuhan modern. 

Sub-dial, atau miniatur dial tambahan pada jam tangan, memberikan kesan vintage yang unik sekaligus fungsional. Desain seperti ini jarang terpengaruh oleh tren yang cepat berubah, sehingga nilainya cenderung stabil atau bahkan meningkat seiring waktu.

Selain itu, jam tangan dengan desain retro sering kali dirancang dengan material berkualitas tinggi, seperti baja tahan karat, kulit asli, atau emas. Hal ini membuatnya lebih tahan lama dan tetap terlihat premium meskipun sudah bertahun-tahun digunakan. Kombinasi antara desain abadi dan material berkualitas menjadikan jam tangan sub-dial retro sebagai pilihan investasi yang cerdas.

2. Nilai Sejarah dan Keunikan

Banyak jam tangan sub-dial retro terinspirasi dari model-model legendaris yang diperkenalkan pada era sebelumnya, seperti tahun 1950-an hingga 1970-an. 

Model-model tersebut sering kali memiliki cerita sejarah yang kuat, baik dalam hal inovasi teknologi maupun pengaruh budaya. Misalnya, beberapa merek ternama merilis edisi terbatas yang didedikasikan untuk momen penting dalam sejarah perusahaan mereka.

Keunikan dan kelangkaan produk-produk ini membuatnya semakin diminati oleh kolektor. Semakin langka sebuah jam tangan, semakin tinggi nilainya di pasar sekunder. 

Oleh karena itu, membeli jam tangan sub-dial retro bukan hanya soal memiliki aksesori bergaya, tetapi juga tentang mendapatkan potongan sejarah yang bisa bernilai tinggi di masa depan.

3. Permintaan Pasar yang Terus Meningkat

Tren fashion sering kali bersifat siklus, dan saat ini gaya retro sedang mengalami kebangkitan besar-besaran. Banyak orang yang mulai mencari barang-barang dengan nuansa vintage untuk melengkapi penampilan mereka. 

Baca Juga: Mengapa Harga Jam Tangan Klasik Swiss Terus Meningkat?

Jam tangan sub-dial retro menjadi salah satu item yang paling dicari karena kemampuannya untuk menggabungkan gaya klasik dengan fungsi modern. Selain itu, popularitas merek-merek jam tangan ternama yang memproduksi model retro juga turut berkontribusi pada meningkatnya permintaan pasar. 

Beberapa merek seperti Rolex, Omega, dan Seiko telah merilis koleksi jam tangan retro yang langsung laris manis di pasaran. Dengan tren ini, nilai jual kembali jam tangan sub-dial retro cenderung meningkat, menjadikannya investasi yang menguntungkan.

4. Kualitas dan Durabilitas yang Terjamin

Jam tangan sub-dial retro biasanya diproduksi oleh merek-merek ternama yang sudah terbukti kualitasnya, mereka menggunakan bahan-bahan premium dan teknologi canggih untuk memastikan bahwa produk mereka tidak hanya indah secara visual tetapi juga tahan lama. 

Movement (mekanisme) yang digunakan pun sering kali merupakan hasil rekayasa presisi tinggi, seperti automatic movement atau quartz movement berkualitas tinggi. Durabilitas ini menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan nilai investasi sebuah jam tangan. 

Produk yang awet dan dapat digunakan dalam jangka waktu lama cenderung memiliki nilai jual kembali yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang mudah rusak atau ketinggalan zaman. Dengan demikian, jam tangan sub-dial retro tidak hanya memberikan kepuasan estetika tetapi juga menawarkan nilai ekonomi jangka panjang.

5. Potensi Kenaikan Nilai di Pasar Sekunder

Pasar jam tangan bekas atau pre-loved watch market telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Banyak kolektor yang bersedia membayar harga tinggi untuk mendapatkan jam tangan langka atau edisi terbatas. 

Jam tangan sub-dial retro, terutama yang diproduksi oleh merek ternama, sering kali masuk dalam kategori ini. Sebagai contoh, beberapa model jam tangan retro yang dirilis puluhan tahun lalu kini dihargai berkali-kali lipat dari harga aslinya. 

Bahkan, ada kasus di mana jam tangan tertentu dijual dengan harga ratusan juta rupiah di lelang internasional. Fenomena ini menunjukkan bahwa jam tangan sub-dial retro memiliki potensi besar untuk menjadi aset investasi yang menguntungkan jika dipilih dengan bijak.

Baca Juga: Apa yang Membuat Mesin Jam Tangan Klasik Swiss Lebih Tahan Lama?

Jam tangan sub-dial retro bukan sekadar penunjuk waktu, tetapi juga simbol gaya klasik yang semakin diminati kolektor dan investor. Keunikan desain serta nilai historisnya membuat jam tangan ini memiliki potensi apresiasi harga di masa depan. Jika Anda sudah memiliki koleksi berharga ini dan ingin memanfaatkannya tanpa harus menjual, deGadai menawarkan solusi gadai aman dan menguntungkan. Dengan proses cepat dan transparan, Anda bisa mendapatkan dana tunai sambil tetap mempertahankan aset berharga Anda. Segera kunjungi deGadai dan jadikan jam tangan klasik Anda sebagai peluang investasi bagi Anda!

Open post

Mengapa Kolektor Lebih Memilih Jam Tangan Sub-Dial Retro Daripada Digital?

Dalam dunia horologi, tren selalu berkembang, tetapi satu hal yang tetap konstan adalah daya tarik jam tangan klasik dengan sub-dial retro. Meskipun jam tangan digital menawarkan fitur canggih seperti GPS, konektivitas smartphone, dan berbagai sensor kesehatan, kolektor tetap lebih memilih jam tangan dengan desain sub-dial retro. 

Apa yang membuat jam tangan ini lebih istimewa dibandingkan jam tangan digital? Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa kolektor lebih memilih jam tangan sub-dial retro daripada jam tangan digital.

1. Keindahan Desain Klasik dan Elegan

Jam tangan dengan sub-dial retro memiliki desain yang klasik dan estetika yang abadi. Sub-dial, yang sering kali digunakan sebagai penunjuk detik, menit, atau kronograf, memberikan tampilan yang lebih kompleks dan berkelas. 

Kolektor sering kali menghargai desain ini karena memberikan sentuhan keanggunan yang tidak dapat ditemukan pada jam tangan digital. Jam tangan seperti Patek Philippe, Omega Speedmaster, dan Rolex Daytona adalah contoh model dengan sub-dial yang tetap dicari oleh kolektor dari berbagai generasi. 

Desainnya yang menampilkan detail mekanik, angka yang artistik, serta penggunaan material premium seperti stainless steel dan emas, memberikan kesan mewah yang tidak bisa ditandingi oleh layar digital.

2. Nilai Investasi yang Lebih Baik

Salah satu alasan utama mengapa kolektor lebih menyukai jam tangan sub-dial retro adalah karena nilai investasinya yang lebih tinggi dibandingkan jam tangan digital.

Jam tangan mekanis atau otomatis dengan desain klasik sering kali mengalami kenaikan harga seiring waktu. Banyak jam tangan digital kehilangan nilainya begitu teknologi baru muncul, tetapi jam tangan dengan sub-dial retro tetap dihargai karena craftsmanship dan sejarahnya.

Sebagai contoh, Rolex Paul Newman Daytona yang memiliki sub-dial khasnya, pada awalnya hanya dihargai beberapa ribu dolar, tetapi kini bisa bernilai jutaan dolar di pelelangan. Kolektor memahami bahwa jam tangan mekanis klasik tidak hanya sebagai aksesori, tetapi juga sebagai bentuk investasi jangka panjang.

3. Keunggulan Mekanisme Jam Mekanis

Jam tangan dengan sub-dial retro sering kali menggunakan mesin mekanis atau otomatis, yang memberikan pengalaman berbeda dibandingkan dengan jam tangan digital.

Movement Mekanis

Jam tangan dengan sub-dial biasanya menggunakan movement mekanis seperti manual-wind atau automatic movement. Proses pergerakan jarum dalam mekanisme ini lebih rumit dan menarik bagi kolektor.

Baca Juga: Apa yang Membuat Jam Tangan Klasik Swiss Lebih Unggul dari yang Lain?

Ketahanan Jangka Panjang

Jam mekanis berkualitas tinggi dapat bertahan selama puluhan bahkan ratusan tahun dengan perawatan yang baik. Sementara itu, jam tangan digital biasanya memiliki umur pakai terbatas dan sering kali perlu diganti ketika teknologinya sudah ketinggalan zaman.

Bagi kolektor sejati, ada kepuasan tersendiri dalam memiliki dan merawat jam mekanis yang dibuat dengan teknik tinggi oleh pembuat jam terbaik di dunia.

4. Nilai Sejarah dan Sentimental

Jam tangan dengan sub-dial retro sering kali memiliki cerita di baliknya, yang menambah daya tarik bagi para kolektor. Misalnya, jam tangan yang pernah dipakai oleh tokoh terkenal atau yang digunakan dalam misi bersejarah seperti Omega Speedmaster yang menemani astronot dalam pendaratan di bulan, hal ini menambah nilai sentimental yang sulit ditemukan pada jam tangan digital.

Jam tangan mekanis klasik juga sering diwariskan dari generasi ke generasi, menjadikannya bagian dari sejarah keluarga. Kolektor tidak hanya membeli sebuah benda, tetapi juga bagian dari sejarah dan tradisi yang telah bertahan selama berabad-abad.

5. Eksklusivitas dan Kelangkaan

Jam tangan dengan sub-dial retro sering kali diproduksi dalam jumlah terbatas, menjadikannya barang koleksi yang eksklusif. Berbeda dengan jam tangan digital yang diproduksi secara massal, banyak jam tangan mekanis hanya dibuat dalam edisi terbatas. 

Ini membuatnya lebih eksklusif dan meningkatkan daya tarik bagi kolektor yang mencari sesuatu yang unik. Merek-merek seperti Audemars Piguet dan Patek Philippe terkenal dengan edisi terbatas mereka yang sangat dicari di pasar lelang. 

Memiliki jam tangan yang langka memberikan kepuasan tersendiri bagi para kolektor, karena mereka tahu bahwa tidak semua orang bisa memiliki model yang sama.

6. Ketahanan Baterai Tidak Menjadi Masalah

Jam tangan digital sering kali bergantung pada daya baterai atau perlu diisi ulang secara berkala, hal ini bisa menjadi kelemahan bagi orang yang menginginkan jam tangan yang bisa dipakai dalam jangka panjang tanpa perlu khawatir kehabisan daya.

Jam tangan mekanis dengan sub-dial retro, terutama yang menggunakan automatic movement, dapat berfungsi tanpa baterai. Mereka hanya perlu dikalibrasi secara berkala untuk memastikan akurasi, hal ini menjadikannya pilihan yang lebih praktis bagi kolektor yang tidak ingin repot mengganti baterai atau mengisi ulang daya.

Baca Juga: Jam Tangan Klasik dengan Dial Enamel yang Wajib Dimiliki Kolektor

Banyak dari para kolektor lebih memilih jam tangan sub-dial retro yang menawarkan estetika klasik dan mekanisme yang berkarakter dibandingkan model digital yang serba modern. Keunikan dan nilai investasi dari jam tangan klasik ini menjadikannya aset berharga yang bisa dimanfaatkan tanpa harus dijual. Di deGadai, kami menawarkan layanan gadai eksklusif untuk jam tangan mewah Anda dengan proses cepat, aman, dan transparan. Maksimalkan nilai koleksi Anda hari ini dengan gadai di deGadai!

Open post

Mengenal Berbagai Jenis Sub-Dial dalam Jam Tangan Retro

Jam tangan retro memiliki daya tarik tersendiri bagi para kolektor dan pecinta horologi. Salah satu elemen yang sering ditemukan pada jam tangan klasik adalah sub-dial, yaitu dial kecil yang berfungsi sebagai penunjuk waktu tambahan atau fitur lainnya. 

Sub-dial tidak hanya menambah estetika jam, tetapi juga meningkatkan fungsionalitasnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai jenis sub-dial yang umum ditemukan pada jam tangan retro.

1. Sub-Dial Detik (Small Seconds Sub-Dial)

Sub-dial detik adalah salah satu jenis sub-dial paling klasik yang sering ditemukan pada jam tangan retro. Fungsi utama dari sub-dial ini adalah menggantikan jarum detik utama pada dial utama jam.

Ciri khas:

  • Biasanya terletak di posisi 6, 9, atau 3 pada dial utama.
  • Memiliki jarum kecil yang terus bergerak untuk menunjukkan detik secara independen.
  • Umum ditemukan pada jam tangan dengan movement manual atau automatic klasik.

Sub-dial detik sering dijumpai pada dress watch klasik dan jam tangan militer vintage karena memberikan tampilan yang lebih bersih dan elegan dibandingkan dengan jarum detik tengah.

2. Sub-Dial Chronograph (Chronograph Sub-Dial)

Jam tangan chronograph adalah salah satu jenis jam tangan dengan fungsi stopwatch, dan biasanya dilengkapi dengan dua atau tiga sub-dial untuk mengukur waktu yang telah berlalu.

Jenis sub-dial pada chronograph:

  • Sub-dial menit chronograph: Biasanya menghitung menit sejak stopwatch diaktifkan (umumnya 30 atau 60 menit).
  • Sub-dial jam chronograph: Mengukur jam dalam mode stopwatch (biasanya hingga 12 jam).
  • Sub-dial detik chronograph: Menghitung detik secara terpisah dari jarum detik utama.

Chronograph retro, seperti Omega Speedmaster vintage atau Heuer Carrera klasik, biasanya memiliki tata letak dua atau tiga sub-dial untuk memastikan pengukuran waktu lebih akurat dan mudah dibaca.

3. Sub-Dial Indikator Cadangan Daya (Power Reserve Indicator)

Sub-dial ini digunakan untuk menunjukkan sisa daya cadangan pada jam tangan mekanis.

Ciri khas:

  • Menampilkan informasi dalam bentuk skala (misalnya, 0-40 jam atau lebih tergantung cadangan daya jam).
  • Biasanya ditemukan di posisi 6 atau 9 pada dial utama.
  • Berguna bagi pengguna jam tangan manual winding agar tahu kapan harus mengisi ulang daya dengan memutar crown.

Contoh jam tangan retro dengan fitur ini adalah beberapa model dari Seiko Presage Power Reserve atau jam tangan militer lama yang mengutamakan keandalan daya mekanisnya.

Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Jam Tangan dengan Jarum Snowflake

4. Sub-Dial Dual Time atau GMT

Fitur GMT atau dual time memungkinkan pengguna untuk melihat dua zona waktu sekaligus.

Ciri khas:

  • Memiliki sub-dial tambahan dengan skala 12 atau 24 jam.
  • Jarumnya bisa diatur secara independen untuk menunjukkan zona waktu kedua.
  • Banyak ditemukan pada jam tangan pilot atau traveler klasik seperti Rolex GMT-Master vintage.

Sub-dial ini sangat berguna bagi mereka yang sering bepergian ke berbagai negara dan ingin tetap mengikuti waktu lokal serta waktu asal mereka.

5. Sub-Dial Indikator Fase Bulan (Moon Phase Sub-Dial)

Sub-dial fase bulan adalah fitur yang cukup dekoratif sekaligus fungsional, terutama pada jam tangan dress watch klasik.

Ciri khas:

  • Menampilkan ilustrasi bulan yang bergerak sesuai siklus bulan asli.
  • Biasanya diletakkan di posisi 6 atau 12 pada dial utama.
  • Memberikan nuansa vintage yang klasik dan mewah.

Jam tangan dengan fitur moon phase sering ditemukan pada jam tangan mewah seperti Patek Philippe Moon Phase atau Jaeger-LeCoultre Master Calendar.

6. Sub-Dial Kalender (Date/Day Sub-Dial)

Beberapa jam tangan retro memiliki sub-dial khusus untuk menampilkan tanggal dan hari dalam format analog.

Jenis-jenisnya:

  • Date Sub-Dial: Menunjukkan tanggal dalam skala 1-31.
  • Day Sub-Dial: Menampilkan hari dalam format singkatan (Mon, Tue, Wed, dll.).
  • Month Sub-Dial: Digunakan dalam jam tangan kalender tahunan atau perpetual calendar.

Jam tangan dengan sub-dial ini biasanya ditemukan pada jam tangan triple calendar vintage.

Baca Juga: “Tudor vs Seiko: Duel Jam Tangan dengan Jarum Snowflake”

Bagi para kolektor dan pecinta jam tangan retro, sub-dial bukan sekadar elemen dekoratif, tetapi juga penanda fungsi dan karakter khas dari sebuah arloji klasik. Detail seperti chronograph, moon phase, atau small seconds bukan hanya menambah daya tarik estetika, tetapi juga meningkatkan nilai koleksi dari jam tangan tersebut. Jika Anda memiliki jam tangan retro dengan sub-dial yang unik dan ingin mengoptimalkan nilainya tanpa harus menjualnya, deGadai hadir sebagai solusi gadai eksklusif yang aman dan terpercaya untuk jam tangan mewah Anda. Dapatkan penawaran terbaik dan proses cepat hanya di deGadai!

Posts navigation

1 2 3 4 5 6 7 24 25 26
Butuh bantuan gadai?
Scan the code