Ketika berbicara tentang barang mewah, banyak orang langsung berpikir tentang emas dan berlian sebagai simbol kemewahan dan investasi bernilai tinggi. Namun, di dunia kolektor, ada satu barang yang nilainya bisa melampaui emas dan berlian: jam tangan langka.
Beberapa jam tangan bahkan terjual dengan harga puluhan miliar rupiah, melebihi harga perhiasan bertabur berlian. Mengapa ini bisa terjadi? Apa yang membuat jam tangan langka memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan logam dan batu mulia?
1. Kelangkaan yang Meningkatkan Nilai
Seperti halnya berlian yang langka, jam tangan tertentu dibuat dalam jumlah terbatas. Beberapa model hanya diproduksi dalam puluhan atau ratusan unit, bahkan ada yang hanya satu di dunia.
Misalnya, jam tangan Patek Philippe Grandmaster Chime Ref. 6300A-010 yang terjual seharga $31 juta (sekitar Rp 480 miliar) dalam lelang amal di tahun 2019. Dengan jumlah produksi yang sangat terbatas, permintaan jauh lebih tinggi dibandingkan pasokan, yang membuat nilainya terus meningkat.
2. Keunikan dan Sejarah yang Tak Ternilai
Jam tangan langka sering kali memiliki cerita atau sejarah menarik yang membuatnya lebih dari sekadar alat penunjuk waktu. Misalnya, jam tangan yang pernah dimiliki oleh tokoh terkenal seperti Paul Newman Daytona Rolex yang terjual seharga $17,8 juta (sekitar Rp 275 miliar) karena sejarah kepemilikannya. Kolektor rela membayar lebih untuk mendapatkan barang yang memiliki nilai historis dan emosional.
Baca Juga: Prediksi Harga Jam Tangan Mewah Baru 2025, Apakah Akan Melonjak?
3. Kualitas dan Kerajinan Tangan Tingkat Tinggi
Jam tangan mewah bukan sekadar aksesori, tetapi karya seni yang dikerjakan dengan tangan oleh pembuat jam (watchmaker) terbaik di dunia. Pembuatan jam tangan seperti Richard Mille, Patek Philippe, atau Audemars Piguet membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun dengan teknik yang sangat kompleks. Teknologi seperti tourbillon, minute repeater, dan perpetual calendar menambah eksklusivitas dan harga jualnya.
4. Bahan Eksklusif dan Inovasi Teknologi
Meskipun emas dan berlian adalah bahan mahal, jam tangan langka sering kali menggunakan material yang lebih inovatif dan eksklusif. Contohnya:
- Richard Mille menggunakan material seperti karbon NTPT dan titanium yang sangat ringan tetapi lebih kuat daripada baja.
- Rolex mengembangkan Oystersteel, jenis baja tahan karat dengan ketahanan tinggi terhadap korosi.
- Audemars Piguet membuat jam tangan dari serat karbon dan keramik yang sulit diproduksi.
Bahan unik ini menambah daya tarik dan nilai eksklusivitas dari jam tangan tersebut.
5. Pasar Kolektor dan Harga Lelang yang Melambung
Tidak seperti emas yang memiliki harga pasar stabil, harga jam tangan langka sangat dipengaruhi oleh permintaan kolektor. Di rumah lelang besar seperti Christie’s, Sotheby’s, dan Phillips, harga bisa melonjak jauh dari perkiraan awal karena perang penawaran di antara kolektor kaya.
Misalnya, Patek Philippe Henry Graves Supercomplication terjual $24 juta (sekitar Rp 370 miliar) di lelang, jauh di atas harga awal yang diperkirakan.
6. Investasi yang Menguntungkan
Banyak investor melihat jam tangan langka sebagai aset yang lebih menguntungkan dibanding emas atau berlian. Nilainya bisa naik drastis dalam beberapa tahun, terutama untuk model dengan permintaan tinggi dan jumlah produksi terbatas. Bahkan, beberapa model seperti Rolex Daytona atau Patek Philippe Nautilus mengalami kenaikan harga lebih dari 100% dalam waktu 5 tahun.
Baca Juga: Rahasia Popularitas Jam Tangan Tudor di Komunitas Anak Muda
Dengan kelangkaan, sejarah, serta teknologi eksklusif yang menyertainya, harga jam tangan tertentu bisa melesat jauh di atas logam mulia. Jika Anda memiliki jam tangan mewah dan ingin mendapatkan dana cepat tanpa harus menjualnya, deGadai menawarkan solusi gadai yang aman dan terpercaya dengan proses mudah serta transparan. Jangan biarkan aset berharga Anda hanya tersimpan di lemari, gadaikan sekarang di deGadai dan maksimalkan nilai investasi Anda!